Salah satu pertimbangan kritis saat menggunakan pipa antimikroba PPR adalah kerentanannya terhadap paparan kimia. Asam kuat, basa, dan agen pengoksidasi berpotensi menurunkan lapisan antimikroba pipa. Degradasi ini dapat mengkompromikan kemampuan pipa untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan dapat menyebabkan berkurangnya efektivitas dari waktu ke waktu. Sangat penting untuk menghindari penggunaan bahan kimia yang keras di sekitar pipa antimikroba PPR untuk mempertahankan kemanjuran antimikroba mereka.
Suhu memainkan peran penting dalam kinerja pipa antimikroba PPR. Suhu ekstrem, baik panas atau dingin, dapat berdampak pada sifat antimikroba dari pipa. Suhu tinggi, khususnya, dapat mempercepat degradasi agen antimikroba, yang menyebabkan penurunan efektivitas. Teknik isolasi dan pemasangan yang tepat dapat membantu mengurangi efek suhu pada pipa antimikroba PPR, memastikan kinerja jangka panjang.

Paparan radiasi ultraviolet (UV) adalah faktor lain yang dapat mempengaruhi sifat antimikroba dari pipa PPR. Paparan sinar matahari yang berkepanjangan atau sumber UV buatan dapat menurunkan bahan antimikroba tertentu, mengurangi kemampuan mereka untuk menghambat pertumbuhan bakteri. Pipa yang dipasang di luar ruangan atau di daerah yang terpapar sinar matahari langsung harus dilindungi atau dirawat untuk meminimalkan paparan UV dan mempertahankan kemanjuran antimikroba pipa.
Abrasi mekanis atau kerusakan fisik pada permukaan pipa antimikroba PPR dapat mengkompromikan lapisan antimikroba mereka. Penanganan yang tepat selama pemasangan, pemeriksaan perawatan rutin, dan menghindari situasi di mana pipa tunduk pada tekanan fisik dapat membantu menjaga integritas sifat antimikroba. Inspeksi dan pengujian rutin juga disarankan untuk menilai kinerja yang berkelanjutan dari lapisan antimikroba.
Kualitas air yang mengalir melalui pipa antimikroba PPR juga dapat mempengaruhi sifat antimikroba mereka. Air dengan kandungan atau sedimen mineral tinggi dapat mempengaruhi kinerja agen antimikroba, membutuhkan pemantauan dan pemeliharaan yang lebih sering. Selain itu, konsentrasi dan jenis mikroorganisme yang ada di dalam air dapat memengaruhi efektivitas lapisan antimikroba, menekankan pentingnya manajemen kualitas air dalam menjaga kemanjuran antimikroba.